Penyanyi cilik Indonesia yang bernama Tegar ini secara mengejutkan mengaku telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh manajer-nya sendiri. Aksi tersebut dilakukan sang superintendent di Malaysia, ketika dia mengadakan konser di sana.
Seusai prosecution, anehnya penyanyi cilik yang awalnya adalah seorang pengamen ini dilarang langsung pulang oleh sang bureaucrat yang bernama Muhammad Arif Dollah. Pelantun lagu Aku Yang Dulu Bukan Yang Sekarang ini juga tidak diperbolehkan menghubungi orang tuanya dengan berbagai macam alasan dan ia sempat bingung dengan kondisinya waktu itu.
"Sudah beberapa hari (di Malaysia), mau sms bapak tapi Kak Arif bilang nggak ada pulsa lah, nggak ada baterai, nggak ada wifi, lagi meeting dulu. Gimana mau hubungin bapak, susah," kenang dia saat jumpa pers di Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur pada (11/03).
Selama di Malaysia itulah pelecehan seksual terjadi. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Tegar hanya bisa memakai celana dalam saat tidur sampai sang commissioner juga ikut mandi bareng. Kurang lebih 2 bulan di Malaysia tidak ada kabar, keluarga dan label akhirnya curiga.
"Dia pergi ke Malaysia akhir Oktober atau awal November gitu, label mengetahui itu. Tapi, Arif selalu bilang extend (di Malaysia) padahal conduct yourself sudah selesai. Pertengahan Novemeber WhatsApp saya nggak dibalas (Arif). Cari di Twitter, Twitter saya diblock. Orang tua Tegar telepon ke Pak Handoko (owner Harpa Record) menanyakan anaknya ke mana, itu membuat kita panik. Atas inisiatif sendiri, Pak Handoko akhirnya terbang ke Malaysia. Coba hubungin Arif nggak bisa, akhirnya di Malaysia kita sebar isu kalau Arif nggak balas kontak akan dilaporkan ke polisi. Keesokan harinya Arif baru bisa dihubungi, "ujar Donald Dewa Kusumo perwakilan dari label Harpa Record.
Pada tanggal 23 Januari akhirnya Tegar pulang ke Indonesia dan diundang Bapaknya dan tim dari label di bandara. Kebetulan hari itu juga harus menghadiri sebuah acara penghargaan di salah satu stasiun televisi. Malamnya, dia langsung pulang ke kampung halamannya, Subang dan di sana dia menceritakan kejadian yang dialaminya di Malaysia. Tindakan selanjutnya, Tegar dibantu Komnas PA akan melaporkan kasus ini ke Mabes Polri.
Tegar Septian masih malu-malu kalau pertama diajak mengobrol. Tapi ia akan heboh dan ceria beberapa menit kemudian kalau hatinya lagi cocok. Rambut pirang gelombangnya membentuk poni yang menutupi kening, bergerak-gerak dan sedikit mirip penyanyi asal Kanada, Justin Bieber, pada awal ia terkenal. Tegar mengaku ia ingin seperti selebriti itu. "Tegar memang ingin terkenal kayak Justin Bieber," katanya kepada Tempo, beberapa waktu silam.
Bocah asal Subang yang kini remaja ini memang memiliki kisah perjalanan karier mirip Justin Bieber, tenar melalui media sosial YouTube. Ia terkenal lewat video berjudul "Pengamen Cilik Kota Subang-Kreatif dan Merdu" yang diunggah ke media sosial itu pada 23 Mei 2012. Suaranya yang khas sempat menarik perhatian salah satu mahasiswa asal Subang yang mengunggah video Tegar berlatar toko sederhana itu. Ternyata masyarakat dunia maya pun menyukai aksi bernyanyi anak itu. Lebih dari 9,3 juta penonton yang melihat aksinya bernyanyi di YouTube.
Sesuai dengan judul videonya itu, sebelum ia mulai terkenal, Tegar Septian, anak pertama dari empat bersaudara itu, memang pernah berprofesi sebagai pengamen cilik. Dunia jalanan sudah sangat hangat di dirinya. "Semua keluarga Tegar dulu ngamen," kata anak yang memang sudah diajak ke jalanan sejak berada di kandungan ibunya itu.
Sejak usia empat tahun, anak pasangan Ratna Dwi Sasi dan Haris ini sudah biasa mengamen sendiri. Dengan ukulelenya, Tegar Septian menyanyi di lampu merah, di depan toko, tempat makan lesehan atau di bis di daerah asalnya Subang, Jawa Barat. "Di mana saja deh, yang penting bisa menghasilkan uang," kata Tegar yang dari mengamen biasa menghasilkan Rp 50-100 ribu perhari.
Kesulitan keuangan memang membelitnya saat itu. Tegar Septian yang sempat putus sekolah itu dulu terbiasa jarang pulang demi mencari uang untuk menghidupi dirinya dan keluarga baru ibunya. Tegar terbiasa tidur di ubin emperan toko bersama teman-temannya tanpa alas. Ayah dan ibu kandungnya sudah lama berpisah setelah Tegar lahir. Keduanya pun menikah lagi dan Tegar tinggal bersama keluarga ibunya.
Tegar mengaku sudah biasa diusir dan dibentak oleh pemilik toko yang hendak membuka toko. Ia pun paling takut ketika berhadapan dengan preman jalanan yang memalak hasil keringatnya bahkan kadang dengan pukulan. "Kalau di jalanan itu sudah biasa," kata Tegar pasrah.
Kalau sudah kehabisan uang, Tegar biasanya akan meminjam uang atau berbagi makanan dengan teman seperjuangannya. Selain untuk makan, Tegar juga sering membelanjakan uangnya ke warung Internet dengan bermain game online. Dari dunia maya pula ia belajar menyanyi dengan beberapa genre musik, sepesti jazz dan pop. Di depan Tempo, ia dengan bagusnya bisa menyanyikan lagu bergaya jazz yang pernah dipopulerkan Citra Scholastika.
Tegar Septian juga bisa menyanyikan lagu berbahasa Inggris yang ia pelajari secara otodidak dari dunia maya. Karena bakatnya itu, ia pun pernah diminta untuk bernyanyi di sebuah cafe dengan appreciation sekitar Rp 300 ribu. Di usianya yang masih sangat muda itu pula, ia berhasil menyisihkan sedikit uangnya untuk membantu kelahiran salah satu adik tirinya dari hasil mengamen.
Alfas Hermansyah, manajernya ketika itu, melihat bocah penuh talenta itu. Selain melalui dunia maya, Alfas ternyata sudah beberapa kali melihat Tegar beraksi di jalanan. Tegar pun diajak mengikuti sebuah ajang pencarian bakat sebuah operator seluler dan berhasil meraih juara 3 pada kompetisi itu.
Karier Tegar menanjak. Wajahnya sering tampil di berbagai media nasional berkolaborasi dengan berbagai band peak Tanah Air, seperti Noah, dan Netral. Ia bahkan sudah bolak-balik Singapura-Malaysia-Brunei untuk menghibur penggemarnya di negeri tetangga. Tegar pun sempat diajak salah satu aktor Malaysia untuk bermain film di Amerika Serikat. Ia juga konser di sebuah mal di Hong Kong yang penontonnya harus membeli tiket.
Dalam setahun terakhir, Tegar Septian dengan manajernya, Arif Dollah asal Singapura, banyak tampil di Malaysia dan Singapura. Justru di sana terjadi masalah yang dihadapi remaja ini. Tiba-tiba ia melaporkan manajernya karena menipu dan menghabiskan duit penyimpanan Tegar sampai habis. Arif juga diduga membawa lari paspor serta barang pribadi Tegar Septian. Terakhir, Tegar menyebut ada pelecehan seksual yang dilakukan manajernya itu. Tegar akhirnya melapor ke Komisi Nasional Perlindungan Anak.
Tegar memang ingin seterkenal Justin Bieber. Namun begitu ia populer sekarang, ia harus belajar berhati-hati seperti Justin Bieber yang dikritiknya, yang belakangan menjadi sombong.
0 komentar:
Post a Comment