Desa Pamalayan

Ikuti Kami

Selamat Datang Di Website Desa Pamalayan

Fitur Google Plus Dipisah



Jejaring sosial Google Plus yang selama ini sering diasumsikan seperti "kota hantu" mulai tampak nasibnya. Raksasa teknologi Google memutuskan untuk memecah elemen foto milik jejaring sosial itu menjadi "Google Streams".


Dikutip dari The Verge,  Vice President of Product Google, Bradley Horowitz, ditunjuk untuk mengepalai layanan produk baru Google itu, yaitu Google Photos dan Streams.

Sundar Pichai, Senior Vice President of Product Google, sempat mengindikasikan langkah Google tersebut dalam sesi wawancaranya dengan Forbes minggu lalu.

"Anda akan melihat kami (Google) lebih fokus pada layanan komunikasi, foto, dan Google+ Streams, alih-alih fokus pada satu area saja (jejaring sosial Google+)," demikian ujar Pichai.

Namun, fitur Hangouts yang juga ada di dalam Google+ saat ini belum memiliki kepastian. Google belum memutuskan apakah layanan messenger tersebut tetap menjadi satu dengan Google+ atau akan dipisah.

Horowitz sendiri sempat mengatakan bahwa Hangouts memiliki jangkauan yang luas. 

"(Hangouts) Bisa untuk berkirim pesan, telepon, bisa dipakai satu orang dengan satu orang, atau dengan banyak orang, bisa untuk konsumen maupun perusahaan," kata Horowitz.

Jika melihat pesaingnya seperti Snapchat atau WhatsApp, yang nilai valuasi sahamnya kian bertambah, maka bisa jadi Google juga mengikuti langkah yang sama dengan memisahkan Hangouts sebagai layanan tersendiri.

Kabar ini ditiupkan oleh Bloomberg, seperti dikutip dari The Verge, yang mengatakan bahwa kemampuan pengelolaan dan pengolahan foto pada Google+ akan menjadi produk terpisah. 

Layanan foto itu nantinya akan bisa diakses meskipun tanpa akun Google. 

Di Google+ memang ada beberapa kemampuan terkait foto yang menarik. Selain bisa mem-backup koleksi foto secara otomatis dari ponsel, tersedia fitur Auto Awesome yang memungkinkan penerapan efek tertentu pada foto secara otomatis. 

Auto Awesome misalnya bisa "menjahit" beberapa foto menjadi sebuah animasi sederhana. Selain itu, Auto Awesome juga bisa meningkatkan kualitas sebuah foto. 

Ada juga fitur Stories, yang mengumpulkan foto-foto tertentu dalam sebuah album. Cara menampilkan foto dalam Stories juga menarik, misalnya dengan penanda lokasi dan waktu, yang membuat jaringan foto lebih mampu bercerita. 

Di sisi lain, adanya kabar ini meningkatkan kekhawatiran akan makin lemahnya posisi Google+. Kabar buruk soal Google+ telah lama bersliweran sejak perginya Vic Gundotra, pria yang kerap disebut sebagai "Bapak Google+" di Google. 

Akankah Google benar-benar mencopot fitur foto dari Google+ atau justru membuat produk baru berdasarkan kemampuan foto tersebut?

print Print


Blog, Updated at: 9:13 AM
Baca Juga Artikel Ini close button minimize button maximize button

0 komentar:

Post a Comment


Popular Posts

Arsip

Followers