Sumber: nasional.kompas.com
Black box terdeteksi sekitar 1,7 mil laut dari lokasi ekor pesawat yang sebelumnya telah ditemukan.
Saat itu, diduga black box yang seharusnya ada di ekor pesawat sudah keluar dan terseret arus. Sebagian tim penyelam yang ada di KRI Banda Aceh pun langsung dikerahkan ke KN Jadayat untuk fokus mencari dan mengangkat black box tersebut, sementara tim sisanya yang berada di KRI Banda Aceh fokus untuk mengangkat ekor pesawat.
Penyelam baru bisa turun secara penuh pada Minggu (11/1/2014), setelah ekor pesawat berhasil diangkat sehari sebelumnya. Setelah diangkat, di ekor pesawat itu memang tidak ditemukan adanya black box sehingga dugaan black box terseret arus semakin menguat.
T urun dengan kekuatan penuh, pada hari Minggu itu penyelam sudah mulai ada titik terang. Potongan pesawat berhasil ditemukan.
Ketika serpihan sayap pesawat didekati dengan Pinger detector, sinyal pun semakin menguat. Namun, arus bawah air pada hari itu sudah membesar sebelum tim penyelam belum sempat melakukan pencarian.
Tim gabungan Komando Pasukan Katak, Marinir dan Dinas Selam Bawah Air ini hanya sempat memasang tali dan balon penanda. Pada Senin pagi, tim penyelam turun kembali dan langsung melakukan pencarian di lokasi.
0 komentar:
Post a Comment